Bagikan Juga

Peristiwa Anak di peluk ibunya dalam tahanan, tentu menjadi pemandangan yang mengundang keprihatinan semua pihak. Lalu sebenarnya apa yang terjadi di balik pemandangan itu?

KPAI mentraking apa yang terjadi melalui jejak pemberitaan. Yang ternyata berawal dari protes sekolah yang setiap hari menghirup udara yang tidak sedap dari pabrik kelapa sawit yang berada di samping sekolah. Upaya mengingatkan ini sudah terjadi 8 tahun yang lalu yaitu sejak 2016. Namun perjuangan itu tidak terhenti sampai sekarang, sampai puncaknya pemandangan ibu memeluk anak dari tahanan.

Saya kira pemandangan video viral itu mewakili, kondisi sesungguhnya di sana, bahwa ada jeruji besi yang tidak bisa ditembus masyarakat dalam memperjuangkan hak hidup sehat. Sebagaimana yang dijamin pemerintah.

Mengingat aksi penolakan masyarakat atas pabrik kelapa sawit ini telah berlangsung sejak 2016, maka sudah selayaknya perhatian khalayak di tujukan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pelindungan Hukum Terhadap Orang Yang Memperjuangkan Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Baik Dan Sehat

Dalam pasal 1 menyatakan adanya kewajiban pemerintah melindungi orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup. Apalagi ini perjuangan sejak 2016 akibat polusi lingkungan sekolah. Sehingga menjadi pertanyaan kita semua atas korban polusi yang sudah 8 tahun harus dijalani anak anak sekolah, orang tua murid dan masyarakat di sekitar pabrik.

Sehingga penangkapan cenderung tidak sebanding, dengan upaya masyarakat sekian lama dalam memperjuangkan hidup sehat atas hak hirup nafas anak anak mereka.

Apalagi di pasal 3, negara bicara upaya perjuangan lingkungan hidup melalui peran pendidikan, yang kita tahu justru peran pendidikan tidak bisa dilaksanakan, dan ditinggal sendirian dalam menghirup polusi, yang notabene anak anak yang tidak bisa membela dirinya sendiri.

Artinya sudah ada tragedy kemanusiaan selam 8 tahun, tanpa anak anak mendapatkan solusinya. Sehingga KPAI meminta peran pemerintah untuk hadir melakukan jemput bola, sebelum semakin berdampak berlapis di masa depan yang lebih buruk kepada anak anak.

Saya kira isu lingkungan adalah isu dunia hari ini dalam mengantisipasi perubahan iklim, dan apa yang sedang kita wariskan pada generasi kita, yaitu pencemaran lingkungan. Untuk itu kita mendorong pemerintah memberi solusi untuk sekolah dan pabrik kelapa sawit, agar masyarakat tidak terus berbenturan dengan masyarakat pekerja dan aparat penegak hukum

Saya kira pemandangan viral video ibu yang memeluk anak di tahanan, begitupun video lainnya yang sudah berlangsung pemandangnya beebrapa tahun, ada video yang banyak mengamankan ibu ibu dan masyarakat menolak polusi dan upaya aparat mengamankan keadaan, harus menjadi perhatian kita semua. Pemandangan yang sangat tidak pantas itu harus terjadi diantara masyarakat, benturan antara masyarakat, benturan masyarakat dengan aparat, dimana perjuangan yang sangat panjang Ibu ibu tersebut harus menjadi perhatian kita semua, sehingga pemimpin hendaknya hadir memberi rasa aman pada masyarakat, terutama anak anak, dan juga perhatian pada lelahnya perjuangan yang sangat panjang, sehingga terjadi peristiwa hari ini yang menjadi perhatian semua pihak atas apa yang terjadi di Labuhan Batu Sumatera Utara.

KPAI mengapresiasi, aparat penegak hukum tetap memberi akses kepada ibu untuk bertemu. Saya kira sudah tepat ya, apa yang dilakukan petugas, memberi ruang ibu dan anak untuk bertemu.
Kita juga bicara situasi orang tua karena menjalani masa tahanan atau masa pidana, juga terjadi pada anak anak lainnya. Saya kira Kemenkumham punya catatan panjang soal ini. Dan punya pengalaman banyak dalam penanganan. Sehingga penting fokus kita, agar tumbuh kembang anak tidak terganggu.

Namun kita juga perlu perhatian, apa yang terjadi pada 2 Polwan saat bertugas. Namun apapun apapun alasannya, kekerasan bukan jawaban, pemisahan anak dari ibunya juga bukan jawaban. Karena ada tanggung jawab yang lebih besar dari pemerintah yaitu menegakkan regulasi hak hidup sehat yang telah di atur pemerintah yang harus di taati semua pihak.

KPAI minta semua pihak menahan diri, karena korban masyarakat sudah banyak berjatuhan akibat penolakan ini, sekarang bertambah anak anak yang diluar sekolahpun menjadi korban, atas kehilangan hak pengaushan.

Sehingga saran kita semua, mendorong peran pemerintah setempat untuk berupaya lebih sungguh sungguh, lebih keras untuk memberi solusi di tengah masyarakat. Karena dampak kepada anak anak sudah berlapis, dan ibu ibu meninggalkan tugasnya dengan selama 8 tahun atas aksi menolak polusi di sekolah, di anak anak dan masyarakat.

Salam Hormat,

Jasra Putra
Wakil Ketua KPAI
CP. 0821 1219 3515


Bagikan Juga